MAKALAH
PERENCANAAN DAN
KRITERIA KEBERHASILAN
DALAM PENDIDIKAN
KESEHATAN
DI SUSUN OLEH :
ARMAN FITRAH (04.12.3477)
FITRI NOVITASARI (04.12.3487)
IDA AYU PUTU SRI SUKMA
DEWI (04.12.3488)
JUNJUNG APRIYADI (04.12.3490)
MARCELLINUS (04.12.3494)
RIFAIDIN (04.12.3508)
H/KP/II
KONSENTRASI INSTRUMEN
DAN OPERATOR BEDAH
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2013
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang
berjudul “Perencanaan dan Kriteria Keberhasilan dalam Pendidikan Kesehatan”
dengan lancar.
Makalah
tentang Perencanaan dan Kriteria Keberhasilan dalam Pendidikan Kesehatan ini
diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kesehatan. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh tentang perencanaan dan
kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan.
Kami
sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis maupun lisan, khususnya
kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kesehatan, Arita Muwarni
S.Kep.M.Kes agar kami bisa lebih mengembangkan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta,
14 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul................................................................................................................ ...... i
Kata
Pengantar............................................................................................................... ...... ii
Daftar
Isi......................................................................................................................... ...... ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................. ...... 1
A. Latar
Belakang.................................................................................................... ...... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. ...... 1
C. Tujuan Umum..................................................................................................... ...... 2
D. Tujuan Khusus.................................................................................................... ...... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... ...... 3
A. Pengertian
Perencanaan Pendidikan Kesehatan ................................................ ...... 3
B. Tujuan
Perencanaan................................................................................................... 3
C. Perencanaan
Bagian dari Siklus Administrasi ................................................... ...... 3
D. Langkah-langkah
Dalam Perencanaan Pendidikan Kesehatan .......................... ...... 4
E. Kebutuhan
Pendidikan Kesehatan..................................................................... ...... 4
F. Kriteria
Tercapainya Rencana Penyuluhan
Pendidikan Kesehatan................... ...... 7
G. Kriteria
Tercapainya Rencana Penyuluhan
Pendidikan Kesehatan.......................... 11
BAB
III PEMBAHASAN............................................................................................. ...... 12
A. Perencanaan
....................................................................................................... ...... 12
B. Implementasi
...................................................................................................... ...... 17
C. Evaluasi
.............................................................................................................. ...... 17
BAB IV PENUTUP....................................................................................................... ...... 18
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................................. ...... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... ...... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keberhasilan
program pendidikan dan perilaku kesehatan sangat besar perananya guna
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dan perilaku
kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak terutama masyarakatnya. Program
pendidikan dan perilaku kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu
sendiri. Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui pendidikan dan perilaku kesehatan.
Dalam
rangka meningkatkan kesehatan masyarat , maka perlu dilakukan pendidikan
,khususnya ditujukan pada masyarakat.maka dari itu penulis tertarik mengambil
judul makalah” PERENCANAAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN DALAM PENDIDIKAN
KESEHATAN”
Perencanaan
adalah suatu hal yang amat penting. Sukses dan tidaknya suatu langkah kegiatan
sangat terantung bagus dan tidaknya program. Oleh karena itulah maka program
dalam hal ini program pendidikan kesehatan harus dirancang yang amat baik,
demikian rupa sehingga dapat dilaksanakan dengan efekif, berdaya guna dan
berhasil guna.
Lever
dan Loomba (1973) seperti yang dikutip oleh Anzwar (1983) mengartikan
perencanaan sebagai suatu proses analisis dan pemahaman sistem, perumusan tujuan
umum dan tujuan khusus, memperkirakan kemampuan yang dimiliki, menguraikan
segala yang kemungkinan rencana yang akan dilaksanakan, memilih satu
diantaranya yang dipandang paling baik, menyusun perincian rencana terpilih
dengan selengkapnya, serta mengikatnya ke dalam suatu sistem pengawasan yang
terus menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana
dengan sistem yang dimiliki. Dari batasan tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa suatu perencanaan sangat mirip sistemnya dengan suatu sistem pemecahan
masalah.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang telah diuraikan diatas, kami dapat
merumuskan masalah adalah sebagai berikut “apa pengertian
perencanan, apa tujuan dari perencanaan, bagaimana perencanaan bagian dari
siklus administrasi, apa langkah-langkah dalam perencanaan, apa komponen
pendidikan kesehatan, dan apa kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan”
C. Tujuan Umum
Dari
rumusan maasalah yang sudah ditentukan kami dapat menetukan tujuan umum yaitu
untuk mengetahui tentang perencanaan dan criteria keberhasilan dalam pendidikan
kesehatan.
D. Tujuan Khusus
1.
Untuk mengetahui
pengertian perencanan
2.
Untuk mengeetahui
tujuan dari perencanaan
3.
Untuk mengetahui perencanaan bagian dari siklus administrasi
4.
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan
5.
Untuk mengetahui komponen pendidikan kesehatan
6.
Untuk mengetahui
kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Perencanaan Pendidikan Kesehatan
Perencanaan pendidikan kesehatan
yaitu suatu proses diagnosis masalah, penetapan prioritas, alokasi sumber daya,
yang ada untuk mencapai tujuan . output fase ini adalah rumusan rencana,
dan hal terpenting adalah rumusan tujuan (rumusan peningkatan perilaku yang di
inginkan setelah mengkaji faktor perilaku, faktor-faktor internal dan
eksternal), dan rumusan kegiatan untuk melakukan intervensi terhadap faktor
penyebab yang di inventarisasi dan disusun dalam kegiatan yang berurutan .
Pendidikan kesehatan sendiri adalah
suatu proses intelektual, psikologikal dan sosial yang berhubungan dengan
aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat
untuk hidup sehat. Proses ini didasarkan atas prinsip ilmiah, fasilitasi proses
belajar dan perubahan perilaku secara sukarela. Selain bertujuan untuk mengubah
pengetahuan dan prilaku,pendidikan kesehatan diadakan untuk menolong individu
dan masyarakat agar dapat memelihara kesehatannya sendiri.
Perencanaan harus terdiri masyarakat,
propesional kesehatan dan promotor kesehatan.kelompok ini harus bekerja
besama-sama dalam proses perencanaan promosi kesehatan, sehingga dihassilkan
program yang sesuai,efektif dalam biaya(cost effective)dan berkesinambungan
.disamping itu,dengan melibatkan orang-orang yang terkait maka akan menciptakan
rasa memiliki,hingga timbul rasa tanggung jawab dan komitmen.
B. Tujuan
Perencanaan
Untuk mempermudah dalam melaksanakan
pendidikan kesehatan maupun promosi kesehatan tersebut.
C. Perencanaan
Bagian dari Siklus Administrasi
Perencanaan merupakan dari siklus
administrasi yang terdiri dari tiga fase yaitu :
1. Perencanaan
Suatu
fase dimana secara rinci direncanakan atas pernyataan –pernyataan yang muncul.
2. Implementasi
Suatu
waktu dimana perencanaan dilaksanakan .kesalahan-kesalahan sewaktu membuat
perencanaan akan terlihat selama proses implementasi,demikian pula halnya
dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama priode implementasi merupakan
refleksi dari proses perrencanaan.
3. Evaluasi
Fase evaluasi adalah suatu masa di mana dilakukan
pengukuran hasil(outcome) dari promosi kesehatan.pada fase ini juga dilihat
apakah perancanaan dan implementasi yang telah dilakukan dapat dilanjutkan.
Selian itu,evaluasi diperlukan untuk pemantauan efficacy dari promisi
kesehatan dan sebagai alat bantu untuk membuat perencanaan selanjutnya
D. Langkah-langkah
Dalam Perencanaan Pendidikan Kesehatan
1. menentukan
kebutuhan pendidikan kesehatan:
a. diaonosis
masalah
b. menetapkan
prioritas masalah
2. Mengembangkan
komponen pendidikan kesehatan:
a. tujuan
pendidikan kesehatan,
b. menentukan
sasaran pendidikan kesetan
c. menentukan
isi pendidikan kesehatan
d. menentukan
metode yang akan digunakan
e. menentukan
media yang akan digunakan
f. menyusun
rencana evaluasi
g. menyusun
jadwakl pelaksaan
E. Komponen
Pendidikan Kesehatan
1. Menentukan
Tujuan
Pada
dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai tiga hal yaitu:
a. Peningkatan
pengetahuan dan atau sikap masyarakat
b. Peningkatan
prilaku masyarakat yang pada akhirnya akan dipengaruhi terhadap
c. Peningkatan
status kesehatan masyarakat
Agar
tujuan promosi kesehatan dapat dicapai dan dijalankan sesuai dengan apa yang
diinginkan maka tujuan harus dibuat dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Spesifik
b. Measurablem
c. Appropriat
d. Reasonable
e. Time
bound
f. Dinyatakan
dalam bentuk performance bukan effort
Menurut
green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
a. Tujuan
program (program objective)
b. Tujuan
pendidikan (educational objective)
c. Tujuan prilaku (behvioral objective)
1) Tujuan
program
Merupakan pernyataan tentang apa
yang akan dicapai dalam periode dalam waktu tertentu yang berhubiungan dengan
status kesehatan. Bila di tinjau dari kerangka PRECEDE-PROCEED tujuan program
merupakan revleksi dari vasa sosial dan epidemiologi. Pada tujuan ini harus tercakup who will do how much of what by when. Oleh
sebab itu tujuan program sering pula disebut sebagai tujuan jangka panjang.
Contoh : mortalitas akibat komplikasi persalinan menurun 50% setelah
promosi kesehatan berjalan 5 tahun.
2) Tujuan
pendidikan (educational objective)
Merupakan deskripsi perilaku yang
akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada. Oleh sebab itu tujuan
pendidikan disebut pula sebagai tujuan
jangka menengah.
contoh : cakupan ANC (Antenatal
Care ) meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan 3 tahun.
3) Tujuan
prilaku (behvioral objective)
Merupakan pendidikan atau
pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku berhubungan dengan
pengetahuan dan sikap yang disebut pula sebagai tujuan jangka pendek.
contoh : pengetahuan masyarakat
tentang tanda2 komplikasi kehamilan dan persallinan meningkat 60% setelah
promosi kesehatan berjalan 6 bulan.
2. Menentukan
Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran
promosi kesehatan dan sasaran pendidikan kesehatan tidak selalu sama, oleh
karena itu kita harus menetapkan sasaran langsung dan saaran tidak langsung.
Dalam promosi kesehatan yg dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran ,
yaitu individu , kelompok maupun keduanya.
3. Menentukan
Isi Promosi Kesehatan
Isi
promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh
sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa
setempat sehingga sasaran merasa bahwa pesan tersebut memang benar-benar
ditujukan untuknya yang sebagai akibatnya sasaran mau melaksanaka isi pesan
tersebut.
4. Menentukan
Metode
Dalam
menentukan metode yang akan digunakan dalam pendidikan kesehatan harus
dipertimbangkan tentang askep yang akan dicapai. Bila mencangkup askep
pengetahuan maka dapat dilakukan dengan cara penyuluhan langsung, pemasangan
poster, spanduk, penyebaran leaflet dll. Untuk askep sikap, maka kita perllu
memberikan contoh yang lebih konkret yang dapat menggugah emosi, perasaan dan
sikap sasaran misalnya dengan memperlihatkan foto,slide atau melalui pemutaran
film atau video. Untuk mengembangkan kemampuan ketrampilan tertentu maka
sasaran harus diberi kesempatan untuk mencoba ketrampilan tersebut.
Faktor
lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode pendidikan kesehatan
adalah sumber daya yang dimiliki masyarakat dan jenis sasarannya.
5. Menentukan
Media
Teori
pendidikan mengatakan bahwa belajar yang paling mudah adalah dengan menggunakan
media, oleh karena itu hampir semau program pendidikan kesehatan selalu
menggunakan berbagai media. Media yang dipilih harus tergantung pada jenis
sasaran nya, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode yang
digunakan dan sumber daya yang ada.
6. Menyusun
Rencana Evaluasi
disini
harus dijabarkan tentang kapan evalluasi akan dilaksanakan, dimana akan
dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang akan
melaksanakan evaluasi tersebut.
7. Menyusun
Jadwal Pelaksanaan
Merupakan
penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan yang biasanya disajikan dalam
bentuk gan chart .
F. Kebutuhan
Pendidikan Kesehatan
1. Diagnosis
Masalah
Green(1980) telah
mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat
perencaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal sebagai kerangka PRECEDE.PRECEDE(Predispossing,reinforcing and enabling
causes en educational diagnosis and evaluation).PRECEDE memberikan serial
langkah yang menolong perencanaan untuk mengenal masalah mulai dari kebutuhan
pendidikan samapai pengembangan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut
.namun demikian pda tahuan 1991 green menyempurnakan kerangka tersebut menjadi
PRECEDE –PROCEDE.PROCEDE (policy,regulatory,organizational,construc
in educational and environmental devolopment).PRECEDE-PROCEED harus
dilakukan secara bersama-sama dalam proses perencanaan,invlementasi dan
evaluasi.PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah dan tujuan progaram,
sedangkan PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kreteria kebijakan,serta
implementasi dan evaluasi.
·
LANGKAH-LANGKAH
PRECEDE-PROCEED
1) Fase
1: Diagnosis Sosial (Social Need Assessment)
Diagnosis social adalah proses
penentuan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya atau terhadap kualitas
hidupnya dan aspirasi masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidupnya melalui
partisipasi dan penerapan berbagai infomasi yang didesain sebelumnya.
Untuk mengetahui masalah social
digunakan indicator social. Penilaiaan dapat dilakukan atas dasar data sensus
ataupun vital statistik yang ada, maupun dengan melakukan pengumpulan data
secara langsung dari masyarakat . Bila data langsung dikumpulkan dari
masyarakat, maka pengumpulan datanya
dapat dilakukan dengan informan kunci, forum yang ada di masyarakat
2) Fase
2: Diagnosis Epidemiologi
Masalah kesehatan merupakan hal yang
sangat berpengaruh terhadap kualitas
hidup seseorang. Efek yang ditimbulkannya dapat secara langsung maupun tidak
langsung, sebagai contoh premature heart
disease, langsung mempengarurhi kualitas hidup seseorang, sedangkan
malnutrisi memberikan efek tidak langsung terhadap kualitas hidup karena hanya
akan menurunkan produktifitas kerja seseorang.
Pada fase ini dicari factor
kesehatan yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang masyarakat. Oleh sebab
itu, masah kesehatan harus digambarkan secara rinci berdasarkan data yang
ada,baik yang berasal dari data local , regional maupun nasional. Pada fase ini
harus di identifikasi siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan
(umur, jenis kelamin, suku dan lain-lain) bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah
kesehatan tersebut (mortalitas, morbiditas, disability
, tanda dan gejala yang di timbulkan ) dan bagaimana cara menaggulangi
masalah kesehatan tersebut (imunisasi,perawatan /pengobatan, perubahan
lingkungan maupun perubahan prilaku).
Informasi ini sangat di perlukan untuk
menetapkan prioritas masalah, yang biasanya di dasarkan atas pertimbangan
besarnya masalah dan akibat di
timbulkannya serta kemungkinan untuk di ubah.
Prioritas masalah kesehatah harus
tergambar pada tujuan program dengan cirri who
whill benefit how much of what outcome by when.
3)
Fase 3 : Diagnosis prilaku dan Linkungan
Pada fase ini selain diidentifikasikan masalah prilaku yang mempengaruhi masalah kesehatan juga
sekaligus diidentifikasikan masalah
lingkungan (fisik dan social) yang mempengaruhi prilaku dan status kegiatan
ataupun kualitas hidup seorang atau masyarakat. Di sini seorang perencana harus
dapat membedakan antara masalah prilaku yang dapat di control secara individual
maupun yang harus di control melalui
institusi. Misalnya pada kasus malnutrisi yang di sebabkan karena
ketidakmampuan untuk membeli bahan makanan maka intervensi pendidikan tidah akan bermanfaat,jadi health
promoter perlu melakukan pendekatan
perubahan social (behavioral change) untuk
mengatasi masalah lingkungan.
Untuk mengidentifikan masalah prilaku yang mempengaruhi status kesehatan
seseorang ,digunakan indicator
prilaku seperti :
pemanfaatan pelayanan kesehatan (utilization), upaya pencegahan (preventive action), pola konsumsi makanan (consumption partern), kepatuhan
(compliance), upaya
pemeliharaan kesehatan sendiri (self care). Dimensi prilaku yang di gunakan adalah : earliness, quality, percistence,frequency
dan range. Indicator lingkungan yang di gunakan meleputu : keadaan sosial,
ekonomi, fisik dan pelayanan kesehatan, dengan dimensinya yang terdiri dari :
keterjangkauan, kemampuan dan pemerataan.
Langkah yang harus dilakukan dalam
diagnosis prilaku dan lingkungan adalah
:
a) Memisahkan
factor prilaku dan non prilaku penyebab
timbulnya masalah kesehatan
b) Mengidentifikasi
prilaku yang dapat mencegah timbulnya
masalah kesehatan dan prilaku yang berhubungan dengan tindakan perawatan/pengobatan, sedangkan
untuk factor lingkungan yang harus di lakukan adalah mengeliminasi factor non
-prilaku yang tidak dapat di ubah, seperti : factor genetis dan demografis
c) Urutkan
factor prilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah
kesehatan
d) Urutkan
factor prilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan untuk diubah
e) Tetapkan
prilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. Setelah itu tetapkan
tujuan perubahan prilaku dan lingkungan yang ingin dicapai program
4) Fase
4 : Diagnosis pendidikan dan organisasional
Determinan prilaku yang
mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakat dapat dilihat dari
factor :
a) faktor
predisposisi (predisposing factor)
seperti pengetahuan, sikap persepsi, kepercayaan dan nilai atau norma yang
diyakini seseorang
b) faktor
pemungkin (enabling factor), yaitu
factor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang
c) faktor
penguat (reinforcing facto), seperti
prilaku orang lain yang berpengaruh (tokoh masyarakat, guru, petugas kesehatan,
orang tua, pemegang keputusan) yang dapat mendorong untuk berprilaku.
Pada fase ini setelah didentifikasi
factor pendidikan dan organisasional, maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai berdasarkan factor predisposisi yang telah
didentifikasi. Selain itu berdasarkan factor pemungkin dan penguat yang telah
didentifikasi ditetapkan tujuan
organisasional yang akan dicapai melalui upaya pengembangan organisasi dan
sumber daya.
5) Fase
5: Diagnosis Administratif dan kebijakan
Pada fase ini dilakukan analisis
kebijkn sumber daya dan peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau
menghambat pengembangan program promosi kesehatan.
“kebijakan” adalah seperangkat
pengaturan yang digunakan sebagai petunjuk untuk melaksanakan suatu kegiatan.
“peraturan”adalah penerapan
kebijakan dan penguatan hukum serta perundang-undangan
“organisasional”adalah kegiatan
memimpin atau meng koordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
program
Pada dignoisis atministratif
dilakukan tiga penelitian yaitu: sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
program, sumber daya yang ada di organisasi dan masyarakat , serta hambatan
pelaksanaan program.sedangkan pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi
dukungan dan hambatan politis, peraturan dan organisasional yang memfasilitasi
program dan pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat
yang kondusif bagi kesehatan.
Pada fase ini kita melangkah dari
perencanaan dengan PRE-CEDE ke implementasi dan evaluasi dengan PROCEED.
PRE-CEDE digunakan untuk menyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan individu atau masyarakat sasaran. PROCEED untuk menyakinkan bahwa
program akan tersedia dapat dijangkau, dapat di terima dan dapat di
pertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, penilaian sumberdaya yang dibutuhkan dapat
meyakinkan keberadaan program, perubahan organisasional dibutuhkan untuk
program dapat di jangkau, perubahan olitis dan peraturan dibutuhkan untuk
meyakinkan program dapat di terima oleh masyarakat dan evaluasi dibutuhkan
untuk meyakinkan proram dapat di pertanggungjawabkan pada penentu kebijakan,
administrator, konsumen/klien, dan stake holder terkait,yaitu untuk menilai
apakah program sesuai dengan standar yang teelah di tetapkan.
G. Kriteria
Tercapainya Rencana Penyuluhan
Pendidikan Kesehatan
Berikut ini merupakan syarat
tercapainya rencana penyuluhan pendidikan kesehatan yang baik :
1. Pimpinan
program dan pelaksanaan program mempunyai pengertian dan sikap yang positif
terhadap apa yang akan dilakukan dalam penyuluhan tersebut.
2. Para
pimpinan memberi dukungan yang positif.
3. Tersedia
biaya untuk progaram penyuluhan tersebut.
4. Unit
- unit penunjang dalam penyuluhan berfungsi dengan baik.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
Bidang Study : Ilmu Keperawatan
Anak
Topik : Perawatan DHF
Sub topik : Perawatan
DHF
Sasaran : Orang tua klien (anak)
Tempat : Ruang Menular Anak RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2013
Waktu : 1 x 40 menit
I.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan
hasil pengkajian pada keluarga pasien didapatkan bahwa An.B sejak 3 hari yang
lalu terkena penyakit DBD. Keluarga belum sepenuhnya paham mengerti tentang
penyakit ini. Padahal pada penderita sangat diperlukan upaya untuk pencegahan
agar tidak terjadi komplikasi atau pendarahan berlebihan. Oleh karena itu
pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai penyakit DBD dan penanganannya
sangat penting untuk dilakukan.
II.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Setelah
diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF dan perawatan anak
DHF selama di rumahsakit maupun di rumah, Orang tua klien (anak) mengerti
mengenai penyakit DHF dan dapat mengetahui cara perawatan yang perlu diberikan
kepada anak yang menderita DHF baik selama di rumahsakit maupun di rumah.
III.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
Setelah
diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF dan perawatan anak
DHF selama di rumahsakit maupun di rumah, diharapkan Orang tua klien (anak)
mengerti:
1.
Menjelaskan pengertian
DHF
2.
Menjelaskan penyebab
DHF
3.
Menjelaskan tanda dan
gejala DHF
4.
Menjelaskan cara
penularan
5.
Menjelaskan cara
perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
6.
Menjelaskan kapan anak
harus di bawa ke rumah sakit
7.
Menjelaskan cara
pencegahan DHF di rumah
IV.
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK
BAHASAN
PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DENGUE :
1.
Pengertian DHF
2.
Penyebab DHF
3.
Tanda dan gejala DHF
4.
Cara penularan
5.
Cara perawatan pada
anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
6.
Kapan anak harus di
bawa ke rumah sakit
7.
Cara
penanggulangan/pencegahan DHF di rumah
V.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
VI.
MEDIA
1.
Flip Chart
2.
Leaflet DHF
VII.
KEGIATAN PENYULUHAN
.
|
FASE
|
KEGIATAN PENYULUH
|
KEGIATAN PESERTA
|
WAKTU
|
1.
|
Pra
Interaksi
|
·
Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan
& bahan untuk leaflet.
·
Menentukan kontrak waktu & materi
dengan Orang tua klien (anak) satu hari sebelum penyuluhan dilakukan
|
3
menit
|
|
2.
|
Kerja
|
·
Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam.
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·
Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
·
Menggali pengetahuan Orang tua klien
(anak) mengenai penyakit DHF.
·
Menjelaskan tentang pengertian DHF
·
Memberi kesempatan kepada Orang tua
klien (anak) untuk mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan bersama &
menjawab pertanyaan.
·
Memberikan leaflet DHF.
|
·
Menjawab salam
·
Mendengarkan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diajukan.
·
Memperhatikan
|
1
menit
1
menit
1
menit
1
menit
1
menit
10
menit
10
menit
|
3.
|
Evaluasi :
|
·
Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada Orang tua klien
(anak) yang dapat menjawab pertanyaan.
|
·
Menjawab pertanyaan
|
10
menit
|
4.
|
Terminasi :
|
·
Mengakhiri pertemuan & mengucapkan
terimakasih atas partisipasi Orang tua klien (anak).
·
Mengucapkan salam penutup
|
·
Mendengarkan
·
Menjawab salam
|
2
menit
|
VIII. MATERI
Terlampir
IX.
SETTING TEMPAT
Duduk saling berhadapan
X.
Evaluasi Hasil
Orang tua klien (anak) dapat :
1.
Menjelaskan pengertian
DHF
2.
Menjelaskan penyebab
DHF
3.
Menjelaskan tanda dan
gejala DHF
4.
Menjelaskan cara penularan
5.
Menjelaskan cara
perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
6.
Menjelaskan kapan anak
harus di bawa ke rumah sakit
7.
Menjelaskan cara
pencegahan DHF di rumah
XI.
REFRENSI
Departemen
Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia.,
Jakarta, 1998.
Markum,
A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1991
Sacharin,
Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik
Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994
Materi
A. Pengertian
DHF (Dengue
Hemoragi Feber) adalah penyakit demam akut yang di sebabkan oleh virus dengue
serta memenuhi kriteria WHO untuk DBD yang di tularkan nyamuk aedes aegepty
lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.
B. Penyebab
Virus dengue
di bawa oleh nyamuk aedes aegepty (betina) dan aedes albopletus sebagai vector
ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut infeksi yang pertamakuli dapat
member gejala sebagai dengue fever dengan gejala utama demam ,nyeri otot /
sendi.
C. Tanda dan Gejala
1. Panas tinggi
selama 2-7 hari .
2. Perdarahan
terutama perdarahan bawah kulit pteachie, ekhimosis hematoma.
3. Epitaksis
4. Mual,muntah,tidak
ada nafsu makan, diare, konstipasi.
5. Neri otot,
tulang, sendi, abdomen, dan uluh hati .
6. Sakit
kepala, pembengkakan sekitar mata, pembesaran hati, limfe, dan kelenjar getah
bening.
7. Tanda-tanda
rejatan (sianosis, kulit lembab, dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah,
nadi cepat dan lemah .)
8. Tes
tourniquet positif
9. Setelah hari
ketiga biasanya demam akan turun dan penderita mungkin merasa sudah sembuh
tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali .
10. Berak darah
dan mimisan .
11. Trombositopenia
.
D. Cara Penularan
·
Penyakit DBD di tularkan oleh nyamuk
Aedes Aegepty yang mengandung virus yang mengandung virus Dengue.
·
Ciri-ciri nyamuk aedes aegepty :
1. Berwarna
hitam dan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuh .
2. Berkembang
biak pada tempat penampung air tergenang seperti: Bak mandi, Tempayan, Drum,
Vas bunga, dan ban bekas dll
3. Nyamuk aedes
aegepty tidak dapat berkembang biak di selokan / got yang airnya langsung
berhubungan dengan tanah .
4. Biasanya
menggigit manusia di pagi hari
5. Badannya
kecil dan kalau hinggap badannya mendatar
6. Suka di
tempat yang terlindungi sinar matahari seperti pakaian yang tergantung dan air
jernih
7. Mampu
terbang sampai 100m
E. Pencegahan
·
Untuk mencegah, khususnya mencegah
perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty yang merupakansarana penularn demam
berdarh melakukan 3 M yaitu : 1.Menguras bak mandi, 2.Menutup tempat penampungan
air, 3.Mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi
tempat genangan air hujan.
·
Fongging atau pengasapan
·
Abatisasi
F. Pengobatan
Pengobatan
terhadap penyakit ini terutama di tujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah
atau mengatasi keadaan syok atau presyok dengan mengusahakanagar penderita
banyak minum atau makan buah jambu bila perlu dilakukan pemberian cairan
melalui infus. Demam di usahkan diturunkan dengan kompres dingin atau
antipiretik
B.
Implementasi
·
Penyuluhan kesehatan
pada orang tua
·
Memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan masalah yang di hadapi klien
·
Kolaborasi dengan
dokter dalam melakukan tindakan medik
C.
Evaluasi
Evaluasi Struktur
·
Kesiapan materi
·
Kesiapan SAP
·
Kesiapan media : chart,
brosur
·
Peserta hadir ditempat
penyuluhan
·
Penyelenggaraan
penyuluhan dilaksanakan di Ruang Menular Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
·
Pengorganisasian
penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil pembahasan yang kami buat kami dapat menyimpulkan bahwa :
·
Perencanaan promosi kesehatan yaitu Suatu proses
diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan.
·
Langkah-langkah perencanaan dalam pendidikan kesehatan yaitu
Pengumpulan
data, mengolah, menyajikan serta menginterpretasikan demikian rupa sehingga
menjadi jelas,
Menetapkan
prioritas masalah kesehatan yang perlu segera ditanggulangi, Rencana kerja, Menyusun rencana terpadu
·
Kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan yaitu Pimpinan
program dan pelaksana program mempunyai pengertian dan sikap yang positif
terhadap apa yang akan dilakukan dalam penyuluhan tersebut. Para pemimpin memberi dukungan yang
positif.
Tersedia biaya
untuk program penyuluhan tersebut. Unit-unit penunjang dalam penyuluhan berfungsi dengan
baik.
B. Saran
Kami
mengharapkan peran aktif mahasiswa sebagai penerus dalam melaksanakan
pendidikan kesehatan agar bisa memperbaiki masalah-masalah yang masih banyak
terjadi dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Sesungguhnya
pendidikan kesehatan apabila di jalankan atau di terapkan dengan baik akan
membuat masyarakat mendapatkan kesehatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
o Machfoedz,Ircham dan Eko,Suryani.2003.
Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : FITRAMAYA
o Maulana, Heri.D.J. 2007. Promosi Kesehatan.
Jakarta : EGC
o Bensly, Robert J. 2003.Metode
Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Ed. 2. EGC
o Notoatmodjo,soekidjo. 2010. Promosi
Kesehatan. Jakarta. RINEKA CIPTA
o Iqbal Wahit. 2008. Ilmu Kesehatan
Masyarakat.Jakarta. SALEMBA MEDIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar