Jumat, 20 September 2013

penkes



MAKALAH
PERENCANAAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN
DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN



 












DI SUSUN OLEH :
ARMAN FITRAH                                        (04.12.3477)
FITRI NOVITASARI                                  (04.12.3487)
IDA AYU PUTU SRI SUKMA DEWI      (04.12.3488)
JUNJUNG APRIYADI                               (04.12.3490)
MARCELLINUS                                         (04.12.3494)
RIFAIDIN                                                     (04.12.3508)
H/KP/II


KONSENTRASI INSTRUMEN DAN OPERATOR BEDAH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Perencanaan dan Kriteria Keberhasilan dalam Pendidikan Kesehatan” dengan lancar.
            Makalah tentang Perencanaan dan Kriteria Keberhasilan dalam Pendidikan Kesehatan ini diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kesehatan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh tentang perencanaan dan kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan.
            Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis maupun lisan, khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kesehatan, Arita Muwarni S.Kep.M.Kes agar kami bisa lebih mengembangkan ilmu pengetahuan.
                                                                                    Yogyakarta, 14 Mei 2013
                                               

                                                                                                Penyusun



DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................ ...... i
Kata Pengantar............................................................................................................... ...... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... ...... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. ...... 1
A.    Latar Belakang.................................................................................................... ...... 1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................................. ...... 1
C.     Tujuan Umum..................................................................................................... ...... 2
D.    Tujuan Khusus.................................................................................................... ...... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... ...... 3
A.    Pengertian Perencanaan Pendidikan Kesehatan ................................................ ...... 3
B.     Tujuan Perencanaan................................................................................................... 3
C.     Perencanaan Bagian dari Siklus Administrasi ................................................... ...... 3
D.    Langkah-langkah Dalam Perencanaan Pendidikan Kesehatan .......................... ...... 4
E.     Kebutuhan Pendidikan Kesehatan..................................................................... ...... 4
F.      Kriteria Tercapainya Rencana Penyuluhan  Pendidikan Kesehatan................... ...... 7
G.    Kriteria Tercapainya Rencana Penyuluhan  Pendidikan Kesehatan.......................... 11
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................. ...... 12
A.    Perencanaan ....................................................................................................... ...... 12
B.     Implementasi ...................................................................................................... ...... 17
C.     Evaluasi .............................................................................................................. ...... 17
BAB IV PENUTUP....................................................................................................... ...... 18
A.    Kesimpulan ............................................................................................................... 18
B.     Saran .................................................................................................................. ...... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... ...... 19





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keberhasilan program  pendidikan dan perilaku kesehatan sangat besar perananya guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dan perilaku kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak terutama masyarakatnya. Program pendidikan dan perilaku kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu sendiri. Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan  meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendidikan dan perilaku kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarat , maka perlu dilakukan pendidikan ,khususnya ditujukan pada masyarakat.maka dari itu penulis tertarik mengambil judul makalah” PERENCANAAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN”
Perencanaan adalah suatu hal yang amat penting. Sukses dan tidaknya suatu langkah kegiatan sangat terantung bagus dan tidaknya program. Oleh karena itulah maka program dalam hal ini program pendidikan kesehatan harus dirancang yang amat baik, demikian rupa sehingga dapat dilaksanakan dengan efekif, berdaya guna dan berhasil guna.
Lever dan Loomba (1973) seperti yang dikutip oleh Anzwar (1983) mengartikan perencanaan sebagai suatu proses analisis dan pemahaman sistem, perumusan tujuan umum dan tujuan khusus, memperkirakan kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala yang kemungkinan rencana yang akan dilaksanakan, memilih satu diantaranya yang dipandang paling baik, menyusun perincian rencana terpilih dengan selengkapnya, serta mengikatnya ke dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana dengan sistem yang dimiliki. Dari batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa suatu perencanaan sangat mirip sistemnya dengan suatu sistem pemecahan masalah.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, kami dapat merumuskan masalah adalah sebagai berikutapa pengertian perencanan, apa tujuan dari perencanaan, bagaimana perencanaan bagian dari siklus administrasi, apa langkah-langkah dalam perencanaan, apa komponen pendidikan kesehatan, dan apa kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan”

C.     Tujuan Umum
Dari rumusan maasalah yang sudah ditentukan kami dapat menetukan tujuan umum yaitu untuk mengetahui tentang perencanaan dan criteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan.

D.    Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui pengertian perencanan
2.      Untuk mengeetahui tujuan dari perencanaan
3.      Untuk mengetahui  perencanaan bagian dari siklus administrasi
4.      Untuk mengetahui  langkah-langkah dalam perencanaan
5.      Untuk mengetahui  komponen pendidikan kesehatan
6.      Untuk mengetahui kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Perencanaan Pendidikan Kesehatan
Perencanaan pendidikan kesehatan yaitu suatu proses diagnosis masalah, penetapan prioritas, alokasi sumber daya, yang ada untuk mencapai tujuan . output fase ini adalah rumusan rencana, dan hal terpenting adalah rumusan tujuan (rumusan peningkatan perilaku yang di inginkan setelah mengkaji faktor perilaku, faktor-faktor internal dan eksternal), dan rumusan kegiatan untuk melakukan intervensi terhadap faktor penyebab yang di inventarisasi dan disusun dalam kegiatan yang berurutan .
Pendidikan kesehatan sendiri adalah suatu proses intelektual, psikologikal dan sosial yang berhubungan dengan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat. Proses ini didasarkan atas prinsip ilmiah, fasilitasi proses belajar dan perubahan perilaku secara sukarela. Selain bertujuan untuk mengubah pengetahuan dan prilaku,pendidikan kesehatan diadakan untuk menolong individu dan masyarakat agar dapat memelihara kesehatannya sendiri.
Perencanaan harus terdiri masyarakat, propesional kesehatan dan promotor kesehatan.kelompok ini harus bekerja besama-sama dalam proses perencanaan promosi kesehatan, sehingga dihassilkan program yang sesuai,efektif dalam biaya(cost effective)dan berkesinambungan .disamping itu,dengan melibatkan orang-orang yang terkait maka akan menciptakan rasa memiliki,hingga timbul rasa tanggung jawab dan komitmen.

B.     Tujuan Perencanaan
Untuk mempermudah dalam melaksanakan pendidikan kesehatan maupun promosi kesehatan tersebut.

C.     Perencanaan Bagian dari Siklus Administrasi
Perencanaan merupakan dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga fase yaitu :
1.      Perencanaan
Suatu fase dimana secara rinci direncanakan atas pernyataan –pernyataan yang muncul.


2.      Implementasi
Suatu waktu dimana perencanaan dilaksanakan .kesalahan-kesalahan sewaktu membuat perencanaan akan terlihat selama proses implementasi,demikian pula halnya dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama priode implementasi merupakan refleksi dari proses perrencanaan.
3.      Evaluasi
Fase  evaluasi adalah suatu masa di mana dilakukan pengukuran hasil(outcome) dari promosi kesehatan.pada fase ini juga dilihat apakah perancanaan dan implementasi yang telah dilakukan dapat dilanjutkan. Selian itu,evaluasi diperlukan untuk pemantauan efficacy  dari promisi kesehatan dan sebagai alat bantu untuk membuat perencanaan selanjutnya

D.    Langkah-langkah Dalam Perencanaan Pendidikan Kesehatan
1.      menentukan kebutuhan pendidikan kesehatan:
a.       diaonosis masalah
b.      menetapkan prioritas masalah
2.      Mengembangkan komponen pendidikan kesehatan:
a.       tujuan pendidikan kesehatan,
b.      menentukan sasaran pendidikan kesetan
c.       menentukan isi pendidikan kesehatan
d.      menentukan metode yang akan digunakan
e.       menentukan media yang akan digunakan
f.       menyusun rencana evaluasi
g.      menyusun jadwakl pelaksaan

E.     Komponen Pendidikan Kesehatan
1.      Menentukan Tujuan
Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai tiga hal yaitu:
a.       Peningkatan pengetahuan dan atau sikap masyarakat
b.      Peningkatan prilaku masyarakat yang pada akhirnya akan dipengaruhi terhadap
c.       Peningkatan status kesehatan masyarakat


Agar tujuan promosi kesehatan dapat dicapai dan dijalankan sesuai dengan apa yang diinginkan maka tujuan harus dibuat dengan persyaratan sebagai berikut.
a.       Spesifik
b.      Measurablem
c.       Appropriat
d.      Reasonable
e.       Time bound
f.       Dinyatakan dalam bentuk performance bukan effort
Menurut green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
a.       Tujuan program (program objective)
b.      Tujuan pendidikan (educational objective)
c.        Tujuan prilaku (behvioral objective)

1)      Tujuan program
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode dalam waktu tertentu yang berhubiungan dengan status kesehatan. Bila di tinjau dari kerangka PRECEDE-PROCEED tujuan program merupakan revleksi dari vasa sosial dan epidemiologi. Pada tujuan ini harus tercakup  who will do how much of what by when. Oleh sebab itu tujuan program sering pula disebut sebagai tujuan jangka panjang.
Contoh      : mortalitas akibat komplikasi persalinan menurun 50% setelah promosi kesehatan berjalan 5 tahun.
2)      Tujuan pendidikan (educational objective)
Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada. Oleh sebab itu tujuan pendidikan  disebut pula sebagai tujuan jangka menengah.
contoh : cakupan ANC (Antenatal Care ) meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan 3 tahun.
3)      Tujuan prilaku (behvioral objective)
Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap yang disebut pula sebagai tujuan jangka pendek.

contoh : pengetahuan masyarakat tentang tanda2 komplikasi kehamilan dan persallinan meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

2.      Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan dan sasaran pendidikan kesehatan tidak selalu sama, oleh karena itu kita harus menetapkan sasaran langsung dan saaran tidak langsung. Dalam promosi kesehatan yg dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran , yaitu individu , kelompok maupun keduanya.

3.      Menentukan Isi Promosi Kesehatan
Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran merasa bahwa pesan tersebut memang benar-benar ditujukan untuknya yang sebagai akibatnya sasaran mau melaksanaka isi pesan tersebut.

4.      Menentukan Metode
Dalam menentukan metode yang akan digunakan dalam pendidikan kesehatan harus dipertimbangkan tentang askep yang akan dicapai. Bila mencangkup askep pengetahuan maka dapat dilakukan dengan cara penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk, penyebaran leaflet dll. Untuk askep sikap, maka kita perllu memberikan contoh yang lebih konkret yang dapat menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran misalnya dengan memperlihatkan foto,slide atau melalui pemutaran film atau video. Untuk mengembangkan kemampuan ketrampilan tertentu maka sasaran harus diberi kesempatan untuk mencoba ketrampilan tersebut.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode pendidikan kesehatan adalah sumber daya yang dimiliki masyarakat dan jenis sasarannya.

5.      Menentukan Media
Teori pendidikan mengatakan bahwa belajar yang paling mudah adalah dengan menggunakan media, oleh karena itu hampir semau program pendidikan kesehatan selalu menggunakan berbagai media. Media yang dipilih harus tergantung pada jenis sasaran nya, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada.
6.      Menyusun Rencana Evaluasi
disini harus dijabarkan tentang kapan evalluasi akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.

7.      Menyusun Jadwal Pelaksanaan
Merupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan yang biasanya disajikan dalam bentuk gan chart .

F.      Kebutuhan Pendidikan Kesehatan
1.      Diagnosis Masalah
Green(1980) telah mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat perencaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal sebagai kerangka PRECEDE.PRECEDE(Predispossing,reinforcing and enabling causes en educational diagnosis and evaluation).PRECEDE memberikan serial langkah yang menolong perencanaan untuk mengenal masalah mulai dari kebutuhan pendidikan samapai pengembangan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut .namun demikian pda tahuan 1991 green menyempurnakan kerangka tersebut menjadi PRECEDE –PROCEDE.PROCEDE (policy,regulatory,organizational,construc in educational and environmental devolopment).PRECEDE-PROCEED harus dilakukan secara bersama-sama dalam proses perencanaan,invlementasi dan evaluasi.PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah dan tujuan progaram, sedangkan PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kreteria kebijakan,serta implementasi dan evaluasi.
·         LANGKAH-LANGKAH PRECEDE-PROCEED
1)      Fase 1: Diagnosis Sosial (Social Need Assessment)
Diagnosis social adalah proses penentuan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya atau terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat  untuk meningkatkan kualitas  hidupnya melalui partisipasi dan penerapan berbagai infomasi yang didesain sebelumnya.
Untuk mengetahui masalah social digunakan indicator social. Penilaiaan dapat dilakukan atas dasar data sensus ataupun vital statistik yang ada, maupun dengan melakukan pengumpulan data secara langsung dari masyarakat . Bila data langsung dikumpulkan dari masyarakat, maka pengumpulan datanya  dapat dilakukan dengan informan kunci, forum yang ada di masyarakat
2)      Fase 2: Diagnosis Epidemiologi
Masalah kesehatan merupakan hal yang sangat berpengaruh  terhadap kualitas hidup seseorang. Efek yang ditimbulkannya dapat secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh premature heart disease, langsung mempengarurhi kualitas hidup seseorang, sedangkan malnutrisi memberikan efek tidak langsung terhadap kualitas hidup karena hanya akan menurunkan produktifitas kerja seseorang.
Pada fase ini dicari factor kesehatan yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang masyarakat. Oleh sebab itu, masah kesehatan harus digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada,baik yang berasal dari data local , regional maupun nasional. Pada fase ini harus di identifikasi siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan (umur, jenis kelamin, suku dan lain-lain) bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut (mortalitas, morbiditas, disability , tanda dan gejala yang di timbulkan ) dan bagaimana cara menaggulangi masalah kesehatan tersebut (imunisasi,perawatan /pengobatan, perubahan lingkungan maupun  perubahan prilaku). Informasi  ini sangat di perlukan untuk menetapkan prioritas masalah, yang biasanya di dasarkan atas pertimbangan besarnya masalah dan akibat  di timbulkannya serta kemungkinan untuk di ubah.
Prioritas masalah kesehatah harus tergambar  pada tujuan  program dengan cirri  who whill benefit how much of what outcome by when.
3)      Fase 3 : Diagnosis prilaku dan Linkungan
Pada  fase ini selain  diidentifikasikan masalah prilaku yang  mempengaruhi masalah kesehatan juga sekaligus  diidentifikasikan masalah lingkungan (fisik dan social) yang mempengaruhi prilaku dan status kegiatan ataupun kualitas hidup seorang atau masyarakat. Di sini seorang perencana harus dapat membedakan antara masalah prilaku yang dapat di control secara individual maupun yang harus di control  melalui institusi. Misalnya pada kasus malnutrisi yang di sebabkan karena ketidakmampuan untuk membeli bahan makanan maka intervensi  pendidikan tidah akan bermanfaat,jadi  health promoter  perlu melakukan pendekatan perubahan social  (behavioral  change) untuk mengatasi masalah lingkungan.
Untuk mengidentifikan masalah  prilaku yang mempengaruhi status  kesehatan  seseorang ,digunakan indicator  prilaku seperti  : pemanfaatan  pelayanan kesehatan  (utilization), upaya pencegahan  (preventive  action), pola konsumsi makanan (consumption partern),  kepatuhan  (compliance), upaya pemeliharaan kesehatan sendiri  (self care). Dimensi  prilaku yang di gunakan adalah : earliness, quality, percistence,frequency dan range. Indicator lingkungan yang di gunakan meleputu : keadaan sosial, ekonomi, fisik dan pelayanan kesehatan, dengan dimensinya yang terdiri dari : keterjangkauan, kemampuan dan pemerataan.
Langkah yang harus dilakukan dalam diagnosis  prilaku dan lingkungan adalah :
a)      Memisahkan factor prilaku  dan non prilaku penyebab timbulnya  masalah kesehatan
b)      Mengidentifikasi prilaku yang dapat mencegah  timbulnya masalah kesehatan dan prilaku yang berhubungan dengan  tindakan perawatan/pengobatan, sedangkan untuk factor lingkungan yang harus di lakukan adalah mengeliminasi factor non -prilaku yang tidak dapat di ubah, seperti : factor genetis dan demografis
c)      Urutkan factor prilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah kesehatan
d)     Urutkan factor prilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan untuk diubah
e)      Tetapkan prilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. Setelah itu tetapkan tujuan perubahan prilaku dan lingkungan yang ingin dicapai program
4)      Fase 4 : Diagnosis pendidikan dan organisasional
Determinan prilaku yang mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakat dapat dilihat dari factor :
a)      faktor predisposisi (predisposing factor) seperti pengetahuan, sikap persepsi, kepercayaan dan nilai atau norma yang diyakini seseorang
b)      faktor pemungkin (enabling factor), yaitu factor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang
c)      faktor penguat (reinforcing facto), seperti prilaku orang lain yang berpengaruh (tokoh masyarakat, guru, petugas kesehatan, orang tua, pemegang keputusan) yang dapat mendorong untuk berprilaku.

Pada fase ini setelah didentifikasi factor pendidikan dan organisasional, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai  berdasarkan factor predisposisi yang telah didentifikasi. Selain itu berdasarkan factor pemungkin dan penguat yang telah didentifikasi  ditetapkan tujuan organisasional yang akan dicapai melalui upaya pengembangan organisasi dan sumber daya.
5)      Fase 5: Diagnosis Administratif dan kebijakan
Pada fase ini dilakukan analisis kebijkn sumber daya dan peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan program promosi kesehatan.
“kebijakan” adalah seperangkat pengaturan yang digunakan sebagai petunjuk untuk melaksanakan suatu kegiatan.
“peraturan”adalah penerapan kebijakan dan penguatan hukum serta perundang-undangan
“organisasional”adalah kegiatan memimpin atau meng koordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program
Pada dignoisis atministratif dilakukan tiga penelitian yaitu: sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, sumber daya yang ada di organisasi dan masyarakat , serta hambatan pelaksanaan program.sedangkan pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi dukungan dan hambatan politis, peraturan dan organisasional yang memfasilitasi program dan pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.
Pada fase ini kita melangkah dari perencanaan dengan PRE-CEDE ke implementasi dan evaluasi dengan PROCEED. PRE-CEDE digunakan untuk menyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan individu atau masyarakat sasaran. PROCEED untuk menyakinkan bahwa program akan tersedia dapat dijangkau, dapat di terima dan dapat di pertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, penilaian sumberdaya yang dibutuhkan dapat meyakinkan keberadaan program, perubahan organisasional dibutuhkan untuk program dapat di jangkau, perubahan olitis dan peraturan dibutuhkan untuk meyakinkan program dapat di terima oleh masyarakat dan evaluasi dibutuhkan untuk meyakinkan proram dapat di pertanggungjawabkan pada penentu kebijakan, administrator, konsumen/klien, dan stake holder terkait,yaitu untuk menilai apakah program sesuai dengan standar yang teelah di tetapkan.

G.    Kriteria Tercapainya Rencana Penyuluhan  Pendidikan Kesehatan
Berikut ini merupakan syarat tercapainya rencana penyuluhan pendidikan kesehatan yang baik :
1.      Pimpinan program dan pelaksanaan program mempunyai pengertian dan sikap yang positif terhadap apa yang akan dilakukan dalam penyuluhan tersebut.
2.      Para pimpinan memberi dukungan yang positif.
3.      Tersedia biaya untuk progaram penyuluhan tersebut.
4.      Unit - unit penunjang dalam penyuluhan berfungsi dengan baik.










BAB III
PEMBAHASAN

A.    Perencanaan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study :           Ilmu Keperawatan Anak
Topik               :           Perawatan DHF
Sub topik        :           Perawatan DHF
Sasaran            :           Orang tua klien (anak)
Tempat            :           Ruang Menular Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal   :           Rabu, 15 Mei 2013
Waktu             :           1 x 40 menit
 


I.                   LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga pasien didapatkan bahwa An.B sejak 3 hari yang lalu terkena penyakit DBD. Keluarga belum sepenuhnya paham mengerti tentang penyakit ini. Padahal pada penderita sangat diperlukan upaya untuk pencegahan agar tidak terjadi komplikasi atau pendarahan berlebihan. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai penyakit DBD dan penanganannya sangat penting untuk dilakukan.
II.                TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF dan perawatan anak DHF selama di rumahsakit maupun di rumah, Orang tua klien (anak) mengerti mengenai penyakit DHF dan dapat mengetahui cara perawatan yang perlu diberikan kepada anak yang menderita DHF baik selama di rumahsakit maupun di rumah.
III.             TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF dan perawatan anak DHF selama di rumahsakit maupun di rumah, diharapkan Orang tua klien (anak) mengerti:
1.         Menjelaskan pengertian DHF
2.         Menjelaskan penyebab DHF
3.         Menjelaskan tanda dan gejala DHF
4.         Menjelaskan cara penularan
5.         Menjelaskan cara perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
6.         Menjelaskan kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
7.         Menjelaskan cara pencegahan DHF di rumah

IV.             POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE :
1.         Pengertian DHF
2.         Penyebab DHF
3.         Tanda dan gejala DHF
4.         Cara penularan
5.         Cara perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
6.         Kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
7.         Cara penanggulangan/pencegahan DHF di rumah

V.                METODE
1.         Ceramah
2.         Tanya Jawab

VI.             MEDIA
1.         Flip Chart
2.         Leaflet DHF

VII.          KEGIATAN PENYULUHAN
.
FASE
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
WAKTU
1.
Pra Interaksi
·        Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan & bahan untuk leaflet.
·        Menentukan kontrak waktu & materi dengan Orang tua klien (anak) satu hari sebelum penyuluhan dilakukan

3 menit
2.
Kerja

·        Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
·        Memperkenalkan diri
·        Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·        Menyebutkan materi yang akan diberikan.
·        Menggali pengetahuan Orang tua klien (anak) mengenai penyakit DHF.
·        Menjelaskan tentang pengertian DHF
·        Memberi kesempatan kepada Orang tua klien (anak) untuk mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan bersama & menjawab pertanyaan.
·        Memberikan leaflet DHF.
·        Menjawab salam


·        Mendengarkan
·        Memperhatikan

·         Memperhatikan

·         Memperhatikan


·         Memperhatikan

·         Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan.



·         Memperhatikan
1 menit


1 menit
1 menit

1 menit

1 menit


10 menit

10 menit
3.
Evaluasi :

·        Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada Orang tua klien (anak)  yang dapat menjawab pertanyaan.
·         Menjawab pertanyaan
10 menit
4.
Terminasi :

·        Mengakhiri pertemuan & mengucapkan terimakasih atas partisipasi Orang tua klien (anak).
·        Mengucapkan salam penutup
·         Mendengarkan

·         Menjawab salam
2 menit

VIII.       MATERI
Terlampir

IX.             SETTING TEMPAT
Duduk saling berhadapan

X.                Evaluasi Hasil
Orang tua klien (anak) dapat :
1.         Menjelaskan pengertian DHF
2.         Menjelaskan penyebab DHF
3.         Menjelaskan tanda dan gejala DHF
4.         Menjelaskan cara penularan
5.         Menjelaskan cara perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
6.         Menjelaskan kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
7.         Menjelaskan cara pencegahan DHF di rumah

XI.             REFRENSI
Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.
Markum, A.H.,  Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1991
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994

Materi
A. Pengertian
DHF (Dengue Hemoragi Feber) adalah penyakit demam akut yang di sebabkan oleh virus dengue serta memenuhi kriteria WHO untuk DBD yang di tularkan nyamuk aedes aegepty lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.

B. Penyebab
Virus dengue di bawa oleh nyamuk aedes aegepty (betina) dan aedes albopletus sebagai vector ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut infeksi yang pertamakuli dapat member gejala sebagai dengue fever dengan gejala utama demam ,nyeri otot / sendi.

C. Tanda dan Gejala
1.      Panas tinggi selama 2-7 hari .
2.      Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit pteachie, ekhimosis hematoma.
3.      Epitaksis
4.      Mual,muntah,tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
5.      Neri otot, tulang, sendi, abdomen, dan uluh hati .
6.      Sakit kepala, pembengkakan sekitar mata, pembesaran hati, limfe, dan kelenjar getah bening.
7.      Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab, dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah .)
8.      Tes tourniquet positif
9.      Setelah hari ketiga biasanya demam akan turun dan penderita mungkin merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali .
10.  Berak darah dan mimisan .
11.  Trombositopenia .

D. Cara Penularan
·         Penyakit DBD di tularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty yang mengandung virus yang mengandung virus Dengue.
·         Ciri-ciri nyamuk aedes aegepty :
1.      Berwarna hitam dan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuh .
2.      Berkembang biak pada tempat penampung air tergenang seperti: Bak mandi, Tempayan, Drum, Vas bunga, dan ban bekas dll
3.      Nyamuk aedes aegepty tidak dapat berkembang biak di selokan / got yang airnya langsung berhubungan dengan tanah .
4.      Biasanya menggigit manusia di pagi hari
5.      Badannya kecil dan kalau hinggap badannya mendatar
6.      Suka di tempat yang terlindungi sinar matahari seperti pakaian yang tergantung dan air jernih
7.      Mampu terbang sampai 100m

E. Pencegahan
·         Untuk mencegah, khususnya mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty yang merupakansarana penularn demam berdarh melakukan 3 M yaitu : 1.Menguras bak mandi, 2.Menutup tempat penampungan air, 3.Mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat genangan air hujan.
·         Fongging atau pengasapan
·         Abatisasi



F. Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini terutama di tujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok atau presyok dengan mengusahakanagar penderita banyak minum atau makan buah jambu bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus. Demam di usahkan diturunkan dengan kompres dingin atau antipiretik

B.     Implementasi
·         Penyuluhan kesehatan pada orang tua
·         Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan masalah yang di hadapi klien
·         Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan medik

C.    Evaluasi
Evaluasi Struktur
·         Kesiapan materi
·         Kesiapan SAP
·         Kesiapan media : chart, brosur
·         Peserta hadir ditempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Menular Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya






           





BAB IV
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang kami buat kami dapat menyimpulkan bahwa :
·         Perencanaan promosi kesehatan yaitu Suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.
·         Langkah-langkah perencanaan dalam pendidikan kesehatan yaitu Pengumpulan data, mengolah, menyajikan serta menginterpretasikan demikian rupa sehingga menjadi jelas, Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang perlu segera ditanggulangi, Rencana kerja, Menyusun rencana terpadu
·         Kriteria keberhasilan dalam pendidikan kesehatan yaitu Pimpinan program dan pelaksana program mempunyai pengertian dan sikap yang positif terhadap apa yang akan dilakukan dalam penyuluhan tersebut. Para pemimpin memberi dukungan yang positif. Tersedia biaya untuk program penyuluhan tersebut. Unit-unit penunjang dalam penyuluhan berfungsi dengan baik.

B.     Saran
Kami mengharapkan peran aktif mahasiswa sebagai penerus dalam melaksanakan pendidikan kesehatan agar bisa memperbaiki masalah-masalah yang masih banyak terjadi dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Sesungguhnya pendidikan kesehatan apabila di jalankan atau di terapkan dengan baik akan membuat masyarakat mendapatkan kesehatan yang optimal.








DAFTAR PUSTAKA

o   Machfoedz,Ircham dan Eko,Suryani.2003. Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : FITRAMAYA
o   Maulana, Heri.D.J. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
o   Bensly, Robert J. 2003.Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Ed. 2. EGC
o   Notoatmodjo,soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta. RINEKA CIPTA
o   Iqbal Wahit. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta. SALEMBA MEDIKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar